
PERTANYAAN:
"Surga dan Neraka, Sudahkah ada sekarang?
JAWABAN:
Perkataan Surga dan Neraka ini, adalah bahasa Sanskerit. Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadiest, tidak ada perkataan Surga dan Neraka, hanya yang ada, ialah, "Jannah" dan "Naar" atau "Jahannam".
"Jannah" menurut beberapa Ayat Al-Qur'an dan Al-Hadiest dengan diterangkan bermacam-macam shifatnya, tidak ada arti lain, melainkan : "Satu negeri atau tempat kesenangan yang Allah sediakan bagi orang-orang mu'min". Inilah yang biasa orang sebut "Surga".
"Naar" adau "Jahannam", menurut Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Al-Hadiest dengan keterangan beberapa macam shifatnya, ta' dapat diartikan selain dari : "Satu tempat atau negeri siksaan yang Allah sediakan bagi orang-orang kafir". Inilah yang biasa kita sebut "Neraka".
Sesudah mengetahui keadaan Surga dan Neraka sebagaimana yang tersebut di atas, maka marilah kita periksa apakah dua-dua tempat yang dijanjikan oleh Allah itu, "Sudah Ada Sekarang" atau "Belum" ?
Sebahagian dari Ulama-Ulama Islam, ada yang berpendapat bahwa Surga dan Neraka itu, sekarang belum dibikin oleh Allah. Mereka berpendirian demikian, lantaran dalam Al-Qur'an tidak ada Ayat yang tegas-tegas menerangkan sudah adanya Surga dan Neraka. Yang tersebut dalam Al-Qur'an, kebanyakan begini : "Telah disediakan Surga bagi orang-orang yang berbakti" dan "Telah disediakan Neraka bagi orang-orang kafir".
Dari perkataan "Telah disediakan" itu, belum dapat ditetapkan, bahwa Surga dan Neraka itu "Sudah Ada Sekarang", karena perkataan "Telah Disediakan" itu, terkadang boleh berarti "Sudah Ada" dan terkadang "Belum Ada". Omongan ini, sama sahaja denga seorang guru berkata kepada muridnya, umpama : "Telah disediakan" sebuah buku sebagai hadiah, bagi siapa-siapa yang maju dalam hitungannya".
Perkataan "Telah disediakan" yang diucapkan oleh guru itu, tidak mesti buku yang dijanjikannya itu, pada waktu itu "Sudah ada". Boleh jadi "Sudah ada", boleh juga "Belum ada". Buat menentukan salah satunya mesti ada keterangan yang lain. Begitu juga tentang Surga dan Neraka.
Demikianlah ringkasan keterangan golongan yang berpendapat Surga dan Neraka itu, "Belum Ada".
Apa yang telah dibentangkan oleh mereka itu, memang benar, tetapi dengan memperhatikan keterangan-keterangan yang tersebut di bawah ini, ta' dapat dipungkiri akan adanya Surga dan Neraka yang telah dijanjikan oleh Allah, diwaktu sekarang ini.
Sabda Rasulullah S.A.W. :
*Hadiest Pertama:
"Tidakkah engkau ketahui, bahwa Allah, "telah membikin" syorga dan Ia "telah membikin" neraka, lalu Ia adakan bagi ini, (syorga) ahlinya, dan bagi itu (neraka) ahlinya?" (H.S.R. Muslim)
*Hadiest Kedua:
""Allah"telah membikin" syorga yang kekal dan Ia "telah tanam" pohon-pohonnya dengan tangan-Nya". (H.S.R. Haakim)
*Hadiest Ketiga:
"Sesungguhnya Allah" telah membikin" syorga yang kekal dengan tangan-Nya ; satu bata dari emas dan satu bata dari perak". (H.H.R. Thabaraani)
*Hadiest Keempat:
"Tatkala Allah "membikin " syorga, Ia berkata kepada Jibriel : "Pergi dan lihatlah akan dia" lalu Jibriel pergi dan melihatnya ......... Maka tatkala Allah "membikin" neraka, Ia berkata : "Yaa Jibriel ! pergi dan lihatlah dia", lalu Jibriel pergi dan melihatnya ...... (H.R. Abu Dawud"
*Hadiest Kelima:
"Tatkala Tuhan "membikin" syorga yang kekal, Ia adakan pula padanya (nikmat-nikmat) yang tidak pernah mata melihatnya dan tidak pernah telinga mendengarnya dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia". (H.R. Thabaraani)
*Hadiest Keenam:
" Dari Abi Hurairah, ia berkata : Adalah kami bersama Rasululullah s.a.w., tiba-tiba Nabi dengar satu barang yang jatuh. Maka Nabi s.a.w. bertanya : "Tahukah kamu apa (yang berbunyi) itu ?" Kami jawab : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Maka Nabi berkata : "Ini satu batu, yang dilemparkan dalam neraka semenjak daari tujuh puluh masa (dahulu) : lantaran itu, ia sekarang sedang jatuh dalam neraka, sehingga ia berhenti di dasarnya". (S.R. Muslim)
KETERANGAN:
1. Hadiest-Hadiest di atas adalah Sabda Rasulullah S.A.W.
2. Hadiest-Hadiest itu, diriwayatkan oleh beberapa orang dari Shahabat-Shahabat Nabi:
*Hadiest yang pertama, diriwayatkan dari 'Aa-isyah, dan derajatnya Shahih.
*Hadiest yang kedua, diriwayatkan dari Anas, dan derajatnya adalah Shahih sebagaimana yang tersebut dalam kitab "Al-Jaami'ush-Shaghier".
*Hadiest yang ketiga, diriwayatkan dari Abi Sa'ied, dan derajatnya adalah Hasan.
*Hadiest yang keempat, diriwayatkan dari Abie Hurairah dan derajatnya, belum dapat ditentukan, tetapi yang semakna dengan itu ada diriwayatkan oleh Tirmidzi dan ia berkata : "Hadiest itu : Hasan - Shahih".
*Hadist yang kelima, diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, dan derajatnya, sebagaimana yang tersebut dalam kitab "Majma'uz-Zawaaid", adalah Bagus.
3. Dalam Hadiest yang pertama sampai yang kelima itu, ada perkataan "khalaqa" fi'il madli (perbuatan yang telah lalu). Artinya, jika disalin ke dalam bahasa Melayu, ada bermacam-macam :
a. Telah menjadikan
b. Telah mengadakan, atau
c. Telah membikin.
Maqshudnya sama sahaja, yaitu : "Telah membikin".
Dari perkataan "Telah membikin", "Telah menjadikan", atau "Telah mengadakan" itu, daapt kita ambil keputusan, bahwa Surga dan Neraka "Sekarang Telah Ada", karena tiap-tiap dikatakan "Telah Membikin", "Telah Menjadikan", atau "Telah Mengadakan" itu, sudah mesti barang itu "Sudah Ada". Ta' dapat diputar-putar lagi, kecuali kalau ada tanda-tanda lain yang memalingkan artinya.
4. Hadist yang keenam, diriwayatkan dari Abi Hurairah, dan derajatnya Shahih.
Dalam Hadiest ini, ada diterangkan, bahwa batu yang berbunyi itu, "Sekarang sedang jatuh" dalam neraka.
Dari perkataan "sekarang sedang jatuh" ...... itu, nyata "neraka sudah ada sekarang", sebab jika sekiranya belum ada, perlu apa Nabi katakan "sekarang", sedangkan omongan itu, bukan sebagai tamtsil (perumpamaan), tetapi menceritakan satu-satu kejadian yang betul-betul berlaku. Kalau neraka itu "belum ada sekarang", tetapi Nabi kita berkata : "batu itu sedang jatuh sekarang di dalam neraka", bukankah berarti Nabi dusta? Maukah 'aqal kita menerima seorang Nabi pandai berdusta, walaupun sekali? Alhasil, dari enam Hadiest itu dan beberapa Hadiest Shahih lagi yang tidak saya sebutkan disini, tidak syak, bahwa : "Syorga dan neraka sudah ada sekarang".
Sesudah membaca ini, tentu sebahagian dari pembaca akan bertanya : "Kalau neraka dan syorga sudah ada sekarang, maka, dimanakah tempatnya?" Pertanyaan ini, saya jawab dengan ringkas : "Oleh karena Allah dan Rasulullah s.a.w. tidak terangkan tempatnya, maka kita tidak perlu mengurusnya, karena tentu kita tidak akan mengetahuinya* "
*Ada orang bertanya kepada Nabi : "Dimanakah neraka?", maka Nabi jawab sambil bertanya : "Bukankah engkau lihat malam yang menutup tiap-tiap sesuatu, maka dimanakah ia letakkan siangnya?" Lalu orang itu jawab : "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Kata Nabi : "Begitulah Allah berbuat apa yang Ia kehendaki".
Ar-Razi 6 : 356,Al-Bukhari 4 : 120
Al-Fishal 4 : 68, Abu Dawud 2 : 279
Muslim 2 : 414, At-Tirmidzi 10 : 33